Cari disini

05/07/09

Media pembelajaran bahasa jawa

Belajar bahasa jawa sama seperti belajar mata pelajaran yang lain diperlukan suatu media pembelajaran yang membantu proses belajar menjadi lebih: mudah, menarik, peserta didik menjadi lebih aktif, kreatif dan menyenangkan.

Empat aspek ketrampilan berbahasa yang meliputi mendengar, berbicara, membaca, dan menulis merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan secara terpadu. Aspek yang satu berkaitan dengan aspek yang lain tidak boleh dipisah-pisahkan.

Para bapak-ibu guru atau wali murid bisa mempergunakan majalah berbahasa jawa: seperti jayabaya, panyebar semangat, joko lodhang, atau buku-buku cerita berbahasa jawa untuk pembelajaran aspek membaca yang dipadu dengan kegiatan menulis, berbicara, dan mendengarkan. Prosentase kegiatn membaca tentu saja lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan yang lain.

Kaset, VCD, yang berupa rekaman lagu-lagu berbahasa jawa bisa digunakan sebagai media pembelajaran aspek berbahasa menyimak atau mendengarkan tentu saja harus dipadukan dengan kegiatan menulis serta kegiatan berbicara. Hanya saja kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah haruslah ikut mendukung apabila kita mau mempergunakan media pembelajaran jenis ini.

Perkembangan yang semakin maju dengan memanfaatkan sarana internet, pembelajaran bahasa jawa juga bisa dilaksanakan. Semua informasi, data yang sudah on line dalam internet bisa diperoleh. Situs yang berupa web atau blog yang memuat materi bahasa jawa sudah ada meskipun jumlahnya belum terlalu banyak. Tapi paling tidak membuka kesan kepada para siswa bahwa bahasa jawa bukanlah ketinggalan jaman tetapi mengikuti perkembangan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang terus berkembang.

Perkembangan font huruf jawa dengan komputerisasi juga sudah dikembangkan dan hal ini menjadi bukti bahwa pembalajaran bahasa jawa bukan sesuatu klasik atau lampau saja seperti jaman kakek nenek, atau orang tua kita pada jaman dahulu belajar di sekolah.

Perkembangan teknologi dan informasi yang sekarang menuntut kepada pendidik atau bapak ibu guru untuk mengembangkan SDM yang dimilikinya, sehingga proses belajar bahasa jawa menjadi aktif kreatif inovatif dan menyenangkan (Pakem/Paikem).

Selamat mengembangkan diri, dan mencoba sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan yang memungkinkan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Tantangannya cukup besar, jangan kita mudah menyerah untuk sukses, demi bahasa dan sastra Jawa.